AOSI

AOSI
Kesepakatan AOSI

Selamat Datang di Blog AOSI

Blog AOSI ini didedikasikan untuk memajukan pendayagunaan Software Open Source, baik itu Operating System Open Source/Linux maupun Software-software Aplikasi Open Source untuk Perkantoran, Bisnis, Pribadi maupun untuk Perusahaan/Corporate maupun untuk keperluan pribadi.

Melalui Blog ini, dapat dipertukarkan dan dikomunikasikan berbagai informasi dan pengalaman dalam penggunaan Software Open Source secara umum maupun secara spesifik.

Semoga bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan negara yang kita cintai.

Wassalam,
Admin Blog AOSI

Sabtu, 28 Juni 2008

Belanda luncurkan Proyek Smart Card Open Source

Sebuah Organisasi Non-Profit Belanda, NLnet Foundation, baru-baru ini telah meluncurkan Proyek Open Source untuk merancang Software Smart Card yang dapat memberikan jaminan keamanan yang lebih baik dari pada Smart Card berbasiskan Software Proprieatry yang saat ini dipakai di Amerika Serikat, Inggris, Belanda dan Indonesia.

NLnet Foundation telah memberikan kontrak pembuatah Software Open Source tersebut kepada Radboud University di Nijmegen sebesar US$234.000 untuk pelaksanaannya sampai tahun 2010, menggunakan model pengembangan software Open Source, yaitu kolaborasi dengan berbagai pengembang untuk membangun source code open source yang lebih tangguh terhadap serangan keamanan Smart Card.

Masyarakat Open Source nantinya akan dapat memanfaatkan hasil pengembangan Software Open Source untuk Smart Card ini, sebab lisensinya memakai General Public Lisence, GPL.

Kita harapkan software-software Open Source akan makin berkembang menjadi software professional yang tangguh.

------ kutipan beritanya terlampir -------

A Dutch charity is funding an open-source project to design smart card
software that offers stronger protection of personal data in light of
security vulnerabilities found with cards used today in the U.S., U.K.
and Netherlands.

NLnet Foundation will give ¬150,000 (US$234,000) to Radboud University
in Nijmegen, Netherlands, for the project, which will run through 2010,
said Valer Mischenko, the foundation's general director.

The research and the code will be published for peer review, an
open-source development model that can offer a stronger security model
than undocumented, proprietary systems that dominate the smart-card
market, Mischenko said. Companies will be able to use the software in
future products, as it will be licensed under the GNU General Public
License.

http://www.cio. com/article/ print/404513

Jumat, 27 Juni 2008

Akta Pendirian AOSI akan ditandatangani Senin 30 Juni 2008

Bila tidak ada aral melintang, Insya Allah Akta Pendirian Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI) akan ditandatangani pada:

Hari/Tanggal : Senin, 30 Juni 2008
Waktu : 15.00 WIB - 17.00 WIB
Tempat : Gedung Departemen Komunikasi dan Informatika R.I. lantai-2, Jl. Merdeka Barat 9, Jakarta 10110.

Agenda Acara adalah sbb:

1. Sambutan Selamat Datang dari Depkominfo
2. Laporan Tim Formatur/Duta Open Source Indonesia
3. Penandatanganan Akte Pendirian Oleh Para Anggota Pendiri AOSI
4. Sambutan dari Ristek/IGOS
5. Penutup


Sesuai kesepakatan bersama, Pendiri organisasi AOSI adalah:

1. SUN Indonesia
2. Rimba Sindikasi Media
3. Yayasan Penggerak Linux Indonesia
4. IBM Indonesia
5. Oracle Indonesia
6. Nurul Fikri Cipta Inovasi
7. Jatis
8. Yayasan Air Putih
9. Gudang Linux
10. INFOLINUX
11. PT Multicom Persada International
12. PT Quantum Business International
13. One Destination Center
14. Duta Astakona Girinda

Keanggotaan AOSI terbuka bagi Badan Hukum/Perusahaan/Yayasan/Koperasi/Asosiasi lainnya yang diatur dalam AD/ART AOSI.

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga AOSI (AD/ART) AOSI telah selesai pula disusun. Sesuai dengan ART AOSI, maka tahap awal akan ditunjuk Pengurus untuk tahap awal memantapkan organisasi AOSI. Selanjutnya Pengurus AOSI akan disusun melalui sebuah Rapat Anggota/Musyawarah Anggota.

Kita semua mendoakan agar AOSI dapat berkiprah yang sangat menentukan dalam pengembangan dan pemanfaatan Teknologi Informasi bagi kemajuan bangsa dan negara.

Semoga, dan Insya Allah berhasil.

Minggu, 15 Juni 2008

Pembentukan Asosiasi Open Source Indonesia

IGOS Summit-II telah berlangsung dengan meriah dan lancar dari tanggal 27 Mei 2008 - 28 Mei 2008, dihadiri oleh wakil2 dari 18 Departmen/Instansi Pemerintahan, para pelajar, mahasiswa, para vendor TI, majalah, publikasi online, pengembang software dan aplikasi, dan masyarakat umum.

IGOS Summit-II juga telah berhasil menyegarkan kembali Semangat IGOS-I tahun 2004 yang lalu, untuk menata dan menggalakkan promosi pemanfaatan OSS/FOSS bagi kalangan Instansi Pemerintahan dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Guna merealisasikan hal ini maka disepakati untuk membentuk Aliansi Open Source Indonesia.

Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI) dibentuk sebagai hasil dari IGOS Summit-II pada tanggal 29 Mei 2008 di Jakarta Convention Center (JaCC), Tanah Abang, Jakarta saat Penutupan IGOS Summit-II tersebut. Ditetapkan 4 orang Formatur untuk menyusun Organisasi AOSI, yaitu:

1. Rusmanto
2. Teddy Sukardi
3. Sumitro Roestam
4. Harry Sufehmi

Pada saat yang sama juga ditetapkan Duta Besar AOSI, yaitu Ibu Betti Alisjahbana, mantan CEO IBM Indonesia.

Asosiasi Open Source Indonesia didukung oleh perusahaan-perusahan besar bidang Teknologi Informasi, antara lain Sun Microsystems, Intel Corp., IBM Indonesia, ASUS, Zyrex, Apple Computers, Hewlett Packard, Dell Computer, Acer, Oracle Indonesia, dan lainnya.

Tujuan utama pembentukan AOSI adalah untuk membuat Software Open Source OSS dan Free Open Source Software FOSS menjadi sebuah solusi yang dapat diandalkan dalam bidang Komputing/Teknologi Informasi di Indonesia, sebagaimana software-software Proprietary yang telah banyak dipakai masyarakat Indonesia selama ini.

Selain itu, diharapkan dengan terbentuknya AOSI, maka makin banyak masyarakat Indonesia yang akan mengunalan softweare-software OSS/FOSS sebagai alternatif yang cost-efficient dan cost-effective dalam menyediakan solusi Komputing/Teknologi Informasi di Indonesia, serta dalam rangka mengurangi tingkat pembajakan software-software Proprietary, menghindari pelanggaran UU HaKI, dan meningkatkan citra bangsa Indonesia di Forum Internasional dan Perdagangan Dunia, sebagai negara dengan tingkat penggunaan software illegal terendah di Dunia. Ini karena software OSS/FOSS adalah berlisensi Genearl Public License (GPL) yang legal, sama seperti lisensi yang dimiliki oleh software-software Proprietary.

Organisasi AOSI juga diharapkan dapat menyediakan technical dan operational support bagi para pengguna software-software OSS/FOSS di Indonesia secara cepat, mudah, murah, dan komprehensif, sehingga terbentuk citra yang baik tentang software OSS/FOSS sebagai software yang professional dan mampu bersaing dengan berbagai jenis software aplikasi proprietary yang telah banyak digunakan masyarakat.

Model Bisnis software OSS/FOSS bukanlah model bisnis jualan lisensi software, namun lebih berfokus kepada dukungan dalam layanan teknis instalasi, customization, development, pendidikan, pelatihan dan sertifikasi keahlian dalam Software Aplikasi OSS/FOSS yang professional.

Marilah kita semua menyambut kehadiran organisasi AOSI dengan semangat dan entusiasme yang tinggi, kita berikan dukungan penuh melalui makin banyaknya penggunaan software-software OSS/FOSS yang saat ini sudah banyak tersedia di berbagai kota di Indonesia.

Semoga kehadiran Organisasi AOSI ini dapat mempercepat pembangunan Indonesia melalui dukungan Teknologi Informasi berbasis OSS/FOSS di Indonesia, serta membawa kesejahteraan bagi segenap bangsa Indonesia.

Tak Kenal Open Source Software, maka Tak Sayang

Kawan2 Yth,

Open Source Software (OSS) pada intinya terdiri dari Software Operating System Linux dan Software Aplikasi yang sangat beragam, yang jumlahnya sudah mencapai ribuan jenis, tergantung aplikasi yang diinginkan. Untuk memudahkan instalasi, saat ini software OSS dibuat dalam paket yang disebut Distro. Jadi ada paket Distro Ubuntu, OpenSUSE, Blankon, PC Linux, Mandriva, Mephis, Fedora, Red Hat, DreamLinux, dan lain-lain lagi.

Untuk pengenalan OSS tahap awal bagi para pengguna Microsoft Windows yang banyak di Indonesia, maka kami sarankan agar mencoba dulu salah satu Distro Linux yang diinginkan, tanpa harus mem-partisi Harddisk anda, sebab dewasa ini sudah tersedia banyak "LIVE CD LINUX" yang bisa untuk menjalankan Linux tanpa harus menginstall-nya di Harddisk anda.

Berikut ini adalah informasinya:

1. Install dengan menggunakan pilihan "LIVE CD"
Kelemahan metode ini, waktu booting lumayan lama dan mengharuskan anda untuk selalu membawa CD.

2. Install dengan menggunakan aplikasi virtualisasi seperti Microsoft Virtual PC, VirtualBox dll.
Aplikasi MS Virtual PC (http://www.microsoft.com/windows/products/winfamily/virtualpc/default.mspx)
dan Virtual Box ( http://www.virtualbox.org/wiki/Downloads ) adalah freeware.

Keunggulan:
- anda dapat mencoba macam-macam sistem operasi microsoft ataupun opensource secara aman

Kelemahan:
Membutuhkan spesifikasi PC/Laptop yang lumayan cepat dan memory yang lumayan besar (sebaiknya 1Gb)

3. Install dengan menggunakan WUBI (Windows based Ubuntu Installer)
Ini hanya berlaku untuk distro keluaran Ubuntu 8.04 terbaru (Ubuntu, Kubuntu, Edubuntu dll)
Ini merupakan cara terbaru yang aman dan tidak mengganggu partisi harddisk yang telah terinstall MS Windows.

(sumber: Bapak Agung N. BPPK Dept. Keuangan).

Bilamana Anda cukup mantap untuk memasang Linux di Harddisk Anda, maka Installer Linux akan secara otomatis melakukan partisi Harddisk anda dalam proses Instalasi tersebut. Berikut ini adalah informasinya:

Ada beberapa cara untuk mendapatkan CD instalasi ubuntu:

*

Silakan daftar secara online di sini: https://shipit.ubuntu.com/
*

Pesan melalui komunitas linux: http://juragan.kambing.ui.edu/ Kalau koneksi internet lambat, sebaiknya pesan DVD full repository supaya tidak perlu download aplikasi tambahan melalui internet.
*

Berlangganan majalah bulanan InfoLinux (http://www.infolinux.web.id/site/); setiap edisi menyertakan dua buah DVD yang berisi distro Linux terbaru dan softwares open source lainnya. Harga langganan Rp280ribuan pertahun. Edisi terbaru (Juni 2008) menyertakan distro Ubuntu versi 8.04 (terbaru). Harga eceran Rp40ribu. Majalah info Linux ini tersedia di Toko buku: Gramedia, dll.
* Beli CD instalasi di gudanglinux.com (Gedung ITC Kuningan, Jakarta)

Ada distro Linux yg didukung oleh Kementerian Riset dan Teknologi yaitu: IGOS Nusantara (Indonesia, Go Open Source!).
Bagi yang ber-domisili di Jakarta, bisa mampir ke kantor IGOS untuk mendapatkan CD instalasi gratis.
Alamat IGOS:
BPPT Gedung 2, Lantai 6
Jl. MH Thamrin No. 8
Jakarta 10340

Teman-2 di BPPT telah meluncurkan beberapa produk open source: Winbi (Windows Bahasa Indonesia), Kantaya (Kantor Maya), Warintek (Warung Internet berbasis Linux)), dll.

Semoga bermanfaat.

(Sumber: Bapak Moeljono Widjaja, PhD. Ajun Peneliti Madya - BPPT)

Rapat Formatur AOSI

Rapat Formatur AOSI
Rapat Formatur AOSI